Perbedaan Bahasa Melayu (Malaysia) dan Indonesia

Perbedaan Bahasa Melayu (Malaysia) dan Indonesia

Perbedaan Bahasa Melayu (Malaysia) dan Indonesia - Bahasa Melayu merupakan bahasa yang digunakan di Nusantara dan Semenanjung Melayu. Namun, karena penjajahan, wilayah Nusantara menjadi terpecah menjadi beberapa negara, termasuk Indonesia dan Malaysia. Tak heran bila banyak kesamaan antara bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Lagi pula bahasa Melayu merupakan akar dari bahasa Indonesia. Bahkan bahasa Melayu masih digunakan di berbagai wilayah di Indonesia.

Seiring dengan perkembangan, bahasa Indonesia mengalami perubahan dari bahasa Melayu. Ada banyak kata serapan dari bahasa Arab, bahasa Belanda, hingga bahasa Jawa. Meski begitu, masih ada banyak kesamaan kata antara bahasa Indonesia dan bahasa Melayu. Pernahkan kalian mendengar orang berbicara dengan bahasa Melayu? Kalian paham maksudnya bukan? (Pernah menonton upin ipin? tahu maksudnya tanpa membaca subtitle? meskipun ada kata yang tidak diucapkan contohnya ‘selamat pagi’, baik dalam bahasa Melayu maupun bahasa Indonesia sama saja.

Serupa namun tak sama, itulah kiranya ungkapan yang tepat untuk menggambarkan bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia. Bahasa Malaysia banyak dipengaruhi kata-kata dalam bahasa Inggris, sedangkan bahasa Indonesia banyak dipengaruhi kata-kata dalam bahasa Belanda. Hal ini tak lepas dari sejarah kedua negara ini yang dulu pernah dijajah, Malaysia pernah dijajah Inggris, sedangkan Indonesia pernah dijajah Belanda.

Perbedaan Bahasa Melayu (Malaysia) dan Indonesia

Berikut ini perbedaan antara bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia.

Nak dan mau

Mau merupakan kata yang digunakan untuk menyatakan kehendak atau maksud. Kalau di Malaysia, kata yang biasa digunakan adalah ‘nak’.

Misal:

Siti mau makan. (bahasa Indonesia)
Siti nak makan. (bahasa Malaysia)

Baca Juga: Pengertian Jaringan Komputer : Jenis dan Manfaatnya

Mobil dan kereta

Kalau di Indonesia, kereta sering diidentikkan dengan kendaraan yang berjalan di atas rel. Tapi kalau di Malaysia, kereta itu artinya mobil. Jadi, jangan heran kalau ada orang Malaysia mau naik kereta, tapi malah pergi ke halte.

Bisa dan boleh

Kata ‘boleh’ baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Malaysia memiliki arti yang sama. Namun dalam bahasa Malayia, kata ‘boleh’ dapat digunakan untuk mengganti kata ‘bisa’. Bisa dalam bahasa Malaysa berarti racun ular, seperti halnya bahasa Indonesia, tapi kata ‘bisa’ tidak sama dengan ‘dapat’.

Contoh:

Ia tak boleh tidur. (bahasa Malaysia)
Ia tak bisa tidur. (bahasa Indonesia)

Karena dan kerana

Kata ‘karena’ dalam bahasa Indonesia merupakan kata penghubung (konjungsi) untuk menyatakan sebab. Tapi, dalam bahasa Malaysia ada sedikit perbedaan, ‘karena’ menjadi ‘kerana’, maknanya sama saja.

Nama hari

Baik bahasa Indonesia maupun bahasa Malaysia, nama-nama hari diserap dari bahasa Arab. Namun, Indonesia lebih sering menggunakan kata ‘Minggu’ ketimbang ‘Ahad’, kendati keduanya memiliki arti yang sama.

Nama-nama hari dalam bahasa Malaysia:


  1. Ahad
  2. Isnin
  3. Selasa
  4. Rabu
  5. Khamis
  6. Juma’at
  7. Sabtu



Selain itu, dari segi aksen juga berbeda. Misalnya, dalam pengucapan huruf ‘R’ di akhir kata.

Itulah beberapa contoh perbedaan bahasa Melayu Malaysia dan bahasa Indonesia. Sebenarnya masih banyak perbedaannya, di atas hanya sedikit contoh saja. Meski berbeda, Malaysia dan Indonesia adalah satu rumpun.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url